Manfaat Hormon Testosterone Bagi Kesehatan

Thursday, July 23, 2015




Banyak para fitnes mania yang mati-matian bertarung di gym, serta rela merogoh kocek lebih dalam untuk membeli berbagai suplemen fitnes demi membentuk tubuh atletis dengan guratan otot yang tegas di bagian dada, lengan, dan perut. Namun, tak sedikit pula yang belum memetik keberhasilan dari upaya-upaya yang telah mereka lakukan tersebut.

Hal mendasar penyebab paling umum adalah karena manusia memiliki tipe tubuh yang berbeda-beda. Selain itu, tidak tepatnya pola makan, kurangnya istirahat, stres, maupun kurangnya kadar testosterone juga berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan pembentukan otot tubuh. Padahal, jika sobat memperhatikan poin-poin tersebut, tubuh atletis yang diidamkan bukan tidak mungkin akan sobat raih hanya dalam hitungan minggu.


Manfaat testosterone bagi tubuh manusia 

Pertumbuhan testosterone dapat kita lihat ketika anak laki-laki memasuki masa pubertas, yang ditandai dengan berubahnya volume suara menjadi lebih dalam dan berat, tumbuhnya jakun, tumbuhnya bulu-bulu halus di area wajah dan bagian tubuh lain, dan tentu saja bertambah besarnya ukuran alat kelamin.

Lalu mengapa testosterone disebut sebagai hormon pria? Pasalnya, selain diproduksi di dalam testicle pria, peran testosterone juga sangat laki-laki. Testosterone berperan dalam tingkat keperkasaan pria diatas ranjang. Hormon ini pula yang berperan dalam produksi sperma, sel darah merah, pembakaran lemak, mencegah osteoporosis, dan juga berperan dalam pembentukan otot. Jadi, sudah jelas kan mengapa hormon satu ini disebut sebagai hormon pria?

Seiring bertambahnya usia, kadar testosterone dalam tubuh semakin berkurang

Kadar testosterone akan meningkat pada pagi hari, dan menurun di sore hari. Mungkin hal ini pula yang mempengaruhi tingkat intensitas “ketegangan senjata” kita pada pagi hari :D Sayangnya, semakin bertambahnya usia, maka kadar testosterone dalam tubuh juga akan semakin menurun, penururnan kadar testosterone terjadi ketika kita menginjak usia 30 tahun. Namun, tidak menutup kemungkinan jika kadar tesosterone dalam tubuh sudah jauh berkurang sebelum sobat mencapai usia 30 tahun. Hal ini tentu saja dikarenakan gaya hidup yang tak sehat.

Beberapa efek dari kurangnya kadar testosterone dalam tubuh seperti menurunnya performa seksual, disfungsi ereksi (impoten), bertambahnya ukuran dada, menurunnya kualitas dan kuantitas sperma, depresi, susah berkonsentrasi, mengecilnya testis, melemahnya tulang, dan berkurangnya masa otot serta rontoknya rambut.

Cara meningkatkan kadar testosterone 

Untuk menjaga maupun meningkatkan kadar testosterone dalam tubuh, sobat bisa saja mengkonsumsi berbagai suplemen testosterone booster yang banyak dijual di pasaran. Biasanya suplemen-suplemen ini berbentuk kapsul, sehingga praktis dan mudah dikonsumsi. Namun karena suplemen-suplemen tersebut kebanyakan masih impor, maka jangan kaget jika harga yang ditawarkan akan membuat kantong jebol.

Namun sobat tak perlu khawatir, karena hal itu bisa saja disiasati dengan mulai mengkonsumsi berbagai macam makanan yang dapat meningkatkan kadar testosterone dalam tubuh. Salah satu diantaranya adalah kuning telur serta daging sapi merah. Namun, sekali lagi, makanan-makanan tersebut juga dirasa masih terkesan bulky dan kurang praktis dikonsumsi. Jika ingin cara yang praktis serta terjangkau, sobat bisa mencoba mengkonsumsi pasak bumi

Pasak bumi, produk herbal untuk pembangkit testosterone

Khasiat pasak bumi memang sudah terkenal dari zaman dahulu sebagai ramuan penambah gairah pria dewasa. Apalagi, dewasa ini banyak dilakukan penelitian mengenai manfaat pasak bumi sebagai pembangkit testosterone alami. Untuk lebih mengetahu apa itu pasak bumi sobat bisa membaca artikel mengenai pasak bumi berikut ini.

Nah, itulah ulasan kita mengenai testosterone. Semoga bisa dijadikan pengetahuan serta referensi sobat dalam program menambah kekuatan serta membentuk otot.

Share

No comments:

Post a Comment

 
Copyright © 2015. Muscle Hack.
Design by Herdiansyah Hamzah. Published by Themes Paper. Powered by Blogger.
Creative Commons License