Banyak para fitnes mania yang mati-matian
bertarung di gym, serta rela merogoh kocek lebih dalam untuk membeli berbagai suplemen fitnes demi membentuk tubuh atletis dengan guratan otot yang tegas di bagian dada, lengan, dan perut. Namun, tak sedikit pula yang belum memetik keberhasilan dari upaya-upaya yang telah mereka lakukan tersebut.
Hal mendasar penyebab paling umum adalah karena manusia memiliki tipe
tubuh yang berbeda-beda. Selain itu, tidak tepatnya pola makan, kurangnya istirahat, stres, maupun
kurangnya kadar testosterone juga berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan
pembentukan otot tubuh. Padahal, jika sobat memperhatikan poin-poin tersebut, tubuh atletis yang diidamkan bukan tidak mungkin akan sobat raih hanya dalam hitungan minggu.
Manfaat testosterone bagi tubuh manusia
Pertumbuhan testosterone dapat kita lihat
ketika anak laki-laki memasuki masa pubertas, yang ditandai dengan berubahnya
volume suara menjadi lebih dalam dan berat, tumbuhnya jakun, tumbuhnya
bulu-bulu halus di area wajah dan bagian tubuh lain, dan tentu saja bertambah
besarnya ukuran alat kelamin.
Lalu mengapa testosterone disebut sebagai
hormon pria? Pasalnya, selain
diproduksi di dalam testicle pria, peran testosterone juga sangat laki-laki. Testosterone
berperan dalam tingkat keperkasaan pria diatas ranjang. Hormon ini pula yang
berperan dalam produksi sperma, sel darah merah, pembakaran lemak, mencegah
osteoporosis, dan juga berperan dalam pembentukan otot. Jadi, sudah jelas kan
mengapa hormon satu ini disebut sebagai hormon pria?
Seiring bertambahnya usia, kadar testosterone dalam tubuh semakin berkurang
Kadar testosterone akan meningkat pada pagi
hari, dan menurun di sore hari. Mungkin hal ini pula yang mempengaruhi tingkat
intensitas “ketegangan senjata” kita pada pagi hari :D Sayangnya, semakin
bertambahnya usia, maka kadar testosterone dalam tubuh juga akan semakin
menurun, penururnan kadar testosterone terjadi ketika kita menginjak usia 30
tahun. Namun, tidak menutup kemungkinan jika kadar tesosterone dalam tubuh
sudah jauh berkurang sebelum sobat mencapai usia 30 tahun. Hal ini tentu saja
dikarenakan gaya hidup yang tak sehat.
Beberapa efek dari kurangnya kadar testosterone
dalam tubuh seperti menurunnya performa seksual, disfungsi ereksi (impoten),
bertambahnya ukuran dada, menurunnya kualitas dan kuantitas sperma, depresi,
susah berkonsentrasi, mengecilnya testis, melemahnya tulang, dan berkurangnya
masa otot serta rontoknya rambut.
Cara meningkatkan kadar testosterone
Untuk menjaga maupun meningkatkan kadar
testosterone dalam tubuh, sobat bisa saja mengkonsumsi berbagai suplemen testosterone booster yang banyak dijual
di pasaran. Biasanya suplemen-suplemen ini berbentuk kapsul, sehingga praktis
dan mudah dikonsumsi. Namun karena suplemen-suplemen tersebut kebanyakan masih
impor, maka jangan kaget jika harga yang ditawarkan akan membuat kantong jebol.
Namun sobat tak perlu khawatir, karena hal itu
bisa saja disiasati dengan mulai mengkonsumsi berbagai macam makanan yang dapat meningkatkan kadar testosterone
dalam tubuh. Salah satu diantaranya adalah kuning telur serta daging sapi
merah. Namun, sekali lagi, makanan-makanan tersebut juga dirasa masih terkesan bulky dan kurang praktis dikonsumsi. Jika
ingin cara yang praktis serta terjangkau, sobat bisa mencoba mengkonsumsi pasak bumi.
Pasak bumi, produk herbal untuk pembangkit testosterone
Khasiat pasak bumi memang sudah terkenal dari
zaman dahulu sebagai ramuan penambah gairah pria dewasa. Apalagi, dewasa ini
banyak dilakukan penelitian mengenai manfaat pasak bumi sebagai pembangkit
testosterone alami. Untuk lebih mengetahu apa itu pasak bumi sobat bisa membaca
artikel mengenai pasak bumi berikut ini.
Nah, itulah ulasan kita mengenai testosterone.
Semoga bisa dijadikan pengetahuan serta referensi sobat dalam program menambah
kekuatan serta membentuk otot.
No comments:
Post a Comment